Tanaman membutuhkan air yang cukup untuk bertahan hidup. Tetapi bagaimana jika Anda lupa menyirami tanaman? Tutorial multi-bagian ini bertujuan untuk memberikan sensor kelembaban tanah sederhana yang mengingatkan Anda, melalui WiFi, bahwa tanaman kita perlu disiram.
Sensor Kelembaban Tanah
Sensor kelembaban tanah untuk proyek ini adalah sensor murah yang membaca resistansi tanah.
Jenis tanah dan suhu adalah faktor lain yang menentukan kelembaban tanah. Dengan demikian, membaca kelembaban tanah melalui sensor ini mungkin tidak cukup untuk aplikasi yang lebih kompleks atau penelitian ilmiah. Namun, untuk tujuan kami -- yaitu untuk memberi tahu pengguna jika tanaman perlu disiram -- sensor ini sesuai dengan tagihan.
Sensor dilengkapi dengan modul LM393 yang membantu memberikan sinyal digital atau analog. Jika kelembaban tanah mencapai nilai (disesuaikan melalui potensiometer pada modul), pin digital (D0) menjadi tinggi dan LED D0 pada modul menyala. Di sisi lain, pin analog (A0) memberikan tegangan yang sebanding dengan kelembaban tanah. Semakin tinggi kelembaban tanah, semakin rendah tegangan ini.
Mengirim Nilai Sensor melalui WiFi
Agar pengguna dapat membaca kelembaban tanah melalui WiFi, diperlukan mikrokontroler dengan kemampuan jaringan nirkabel. Untuk proyek ini, saya akan menggunakan mikrokontroler ESP8266, khususnya board NodeMCU V2.0.
Sensor kelembaban tanah terhubung ke NodeMCU seperti ini:
Selanjutnya, muat sketsa di bawah ini ke NodeMCU. Ubah baris 6 dan 7 sesuai dengan SSID dan kata sandi WiFi Anda. Pastikan NodeMCU Anda dapat diprogram dengan Arduino IDE .
Unggah sketsa dan jika berhasil, buka monitor serial (pastikan baud rate diatur ke 115200!). Monitor serial menampilkan alamat IP dari NodeMCU.
Menggunakan browser pilihan Anda, kunjungi alamat IP tersebut. Nilai kelembaban tanah sekarang ada di halaman web!
Kerugian dari sketsa yang diberikan adalah Anda perlu me-refresh halaman untuk mendapatkan pembaruan.
Posting Komentar